RAMAPARASU
Rabu, September 15, 2010
RAMAPARASU adalah putra bungsu dari lima bersaudara lelaki, putra Prabu Jamadagni raja negara Kanyakawaya yang kemudian hidup sebagai brahmana di pertapaan Dewasana. Ibunya bernama Dewi Renuka, putri Prabu Prasnajid. Ramaparasu adalah seorang brahmancari/tidak kawin, karena sangat menggemari olah kejiwaan. Ia juga menekuni olah kesaktian dan olah keprajuritan hingga menjadi sangat sakti. Ramaparasu berperawakan birawa/gagah perkasa, mempunyai pusaka berwujud busur beserta anak panahnya yang luar biasa besarnya dan bernama Bargawasta (panah Sang Bargawa).
Ketika ayahnya, Resi Jamadagni dibunuh Prabu Hehaya, timbul kebencian Ramaparasu terhadap golongan satria dan bersumpah akan membunuh setiap satria yang dijumpainya. Ia kemudian pergi mengembara. Setiap satria yang dijumpainya ditantangnya mengadu kesaktian. Tak satupun yang berhasil mengalahkannya. Hampir seluruh satria Wangsa Hehaya binasa ditangannya.
Setelah usianya semakin tua, ia ingin muksa. Dicarinya satria penjelmaan Dewa Wisnu, karena hanya dialah yang bisa membunuhnya. Ramaparasu bertemu dan bertanding dengan Prabu Arjunasasrabahu, raja negara Maespati yang diyakini sebagai titisan Dewa Wisnu. Tapi Arjnasasrabahu dapat dikalahkannya. Akhirnya Ramaparasu bertemu dengan Ramawijaya, putra Prabu Dasarata dengan Dewi Kusalya dari negara Ayodya. Ramaparasu kalah bertanding melawan Ramawijaya. Ketika ia minta muksa Ramawijaya menganjurkan untuk kembali bertapa. Ramaparasu kemudian kembali ke petapaan Dewasana, hidup sebagai brahmana bergelar Resi Ramaparasu. Selama hidupnya ia hanya mempunyai tiga orang urid, yaitu; Bisma, Drona dan Karna.
Ketika ayahnya, Resi Jamadagni dibunuh Prabu Hehaya, timbul kebencian Ramaparasu terhadap golongan satria dan bersumpah akan membunuh setiap satria yang dijumpainya. Ia kemudian pergi mengembara. Setiap satria yang dijumpainya ditantangnya mengadu kesaktian. Tak satupun yang berhasil mengalahkannya. Hampir seluruh satria Wangsa Hehaya binasa ditangannya.
Setelah usianya semakin tua, ia ingin muksa. Dicarinya satria penjelmaan Dewa Wisnu, karena hanya dialah yang bisa membunuhnya. Ramaparasu bertemu dan bertanding dengan Prabu Arjunasasrabahu, raja negara Maespati yang diyakini sebagai titisan Dewa Wisnu. Tapi Arjnasasrabahu dapat dikalahkannya. Akhirnya Ramaparasu bertemu dengan Ramawijaya, putra Prabu Dasarata dengan Dewi Kusalya dari negara Ayodya. Ramaparasu kalah bertanding melawan Ramawijaya. Ketika ia minta muksa Ramawijaya menganjurkan untuk kembali bertapa. Ramaparasu kemudian kembali ke petapaan Dewasana, hidup sebagai brahmana bergelar Resi Ramaparasu. Selama hidupnya ia hanya mempunyai tiga orang urid, yaitu; Bisma, Drona dan Karna.