RUDRA
Kamis, September 16, 2010
SANGHYANG RUDRA adalah putra ketiga Sanghyang Tunggal dengan Dewi Dremani. Ia mempunyai dua orang kakak kandung masing-masing bernama ; Bathari Darmastuti dan Bathara Dewanjali. Sanghyang Rudra juga mempunyai tiga orang saudara seayah lain ibu, putra Sanghyang Tunggal dengan Dewi Rekatawati, masing - masing bernama : Sanghyang Antaga, Sanghyang Ismaya dan Sanghyang Manikmaya.
Sanghyang Rudra mendapat julukan sebagai Dewa Angkara karena sifat dan perwatakannya yang keras hati dan cepat marah. Karena sifat dan perwatakannya itulah Sanghyang Rudra sering turun ke Arcapada, menjelma sebagai raksasa dan melakukan perkawinan gandarwa dengan para raseksi yang kemudian melahirkan para raksasa sakti karena mendapat ilmu kesaktian darinya. Karena itulah dikalangan golongan raksasa, Sanghyang Rudra dianggap sebagai dewa kebajikan, karena kepada raksasa yang bertapa memujanya Sanghyang Rudra tidak segan-segan memberikan berbagai ilmu kesaktian dan senjata pamungkas.
Untuk melampiaskan nafsu angkaranya, beberapa kali Sanghyang Rudra turun ke arcpada menitis pada raja raksasa. Pada jaman Lokapala ia pernah menitis pada Prabu Hiranyakasipu, raja Alengka dan pada Saksadewa, putra Rahwana. Pada jaman Mahabharata, Sanghyang Rudra pernah menitis pada Prabu Nilarudraka, raja raksasa negara Tanjung Parang yang menyerang kahyangan dan akhirnya tewas dalam peperangan melawan Ganesa, manusia berkepala gajah, putra Bhatara Guru dengan Dewi Uma.
Sanghyang Rudra mendapat julukan sebagai Dewa Angkara karena sifat dan perwatakannya yang keras hati dan cepat marah. Karena sifat dan perwatakannya itulah Sanghyang Rudra sering turun ke Arcapada, menjelma sebagai raksasa dan melakukan perkawinan gandarwa dengan para raseksi yang kemudian melahirkan para raksasa sakti karena mendapat ilmu kesaktian darinya. Karena itulah dikalangan golongan raksasa, Sanghyang Rudra dianggap sebagai dewa kebajikan, karena kepada raksasa yang bertapa memujanya Sanghyang Rudra tidak segan-segan memberikan berbagai ilmu kesaktian dan senjata pamungkas.
Untuk melampiaskan nafsu angkaranya, beberapa kali Sanghyang Rudra turun ke arcpada menitis pada raja raksasa. Pada jaman Lokapala ia pernah menitis pada Prabu Hiranyakasipu, raja Alengka dan pada Saksadewa, putra Rahwana. Pada jaman Mahabharata, Sanghyang Rudra pernah menitis pada Prabu Nilarudraka, raja raksasa negara Tanjung Parang yang menyerang kahyangan dan akhirnya tewas dalam peperangan melawan Ganesa, manusia berkepala gajah, putra Bhatara Guru dengan Dewi Uma.