Warga 16 Desa Patroli Jaga Makam
Rabu, Juli 13, 2011
Sidoarjo - Surya
Antisipasi Pencurian Jasad Bayi
Makam Dibongkar Bertambah
Maraknya pencurian jasad bayi dengan cara membongkar makam di Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo mulai membuat Polisi dan warga kerepotan. Untuk menghentikan aksi ini, warga dari 16 desa se-Kecamatan Sedati sepakat menggelar ronda malam secara bergantian.
Jaga malam itu dilakukan warga di sekitar lokasi makam desa masing-masing, mulai Rabu (16/2) malam hingga Kamis (17/2) dinihari. Mereka melekan (berjaga) mulai pukul 21.00 WIB hingga menjelang pukul 03.00 WIB dini hari.
Kegiatan ronda malam, menurut Kepala Desa Pabean, Subandi, serentak dilakukan setelah masing-masing perangkat desa diminta membantu aparat Polisi dalam pertemuan di Kanto Kecamatan, Rabu (16/2) lalu. Selain menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Upaya ini juga untuk mengantisipasi agar pembongkaran makam bayi tidak terulang lagi.
"Ronda malam ini juga dilakukan warga di sini (Desa Pabean,red). Tadi malam saya baru masuk rumah pukul 02.00 WIB," tuturnya.
Subandi mengaku, tidak mengetahui berapa jumlah total makam yang dijaga warga. Hanya saja, khusus di Desa Pabean, ada delapan makam yang jadi pantauan warga saat ronda malam.
Kedelapan makam itu di antaranya milik warga Dusun Bonosari, Dusun Alas Tipis, Perum Griya Pabean, Perum Merpati Kehutanan, Dusun Deres, Dusun Payam, dan Desa Pabean.
Ia menyebut, saat ronda malam dilakukan, ada dua warga yang khusus bertugas memantau makam. Kedua warga ini berada tidak jauh dari lingkungan makam.
Sementara, warga yang lainnya bersiaga di sejumlah titik jalan perkampungan desa tersebut.
"Hingga pagi hari kemarin, kami belum menemukan sesuatu yang mencurigakan," tandasnya.
Selain warga 16 desa yang ada di Sedati, ia menyebutkan ada sekitar 50 personel Polisi yang diturunkan untuk membaur dengan warga. Mereka berasal dari Polsek Sedati dan Polres Sidoarjo.
Keterangan Tambahan :
Kamis, 17/02/2011 16:34:22 WIB
Ki Gendeng : Mayat Bayi yang Dicuri akan Dijadikan Tuyul
Bayu Adi Wicaksono
Salah satu paranormal Indonesia, Ki Gendeng Pamungkas memastikan pelaku pencurian jasad bayi akan memanfaatkan roh dan jasad yang telah dicurinya untuk dijadikan tuyul. Benarkah dugaan dia?
"Pelaku pencuri jasad anak dan bayi itu adalah penganut ilmu hitam. Jasad anak dan bayi akan diambil rohnya untuk dijadikan tuyul sebagai pesugihan," jelas Ki Gendeng Pamungkas saat berbincang dengan www.today.co.id, Kamis (17/2/2011).
Menurut Ki Gendeng, pelaku pencuri jasad bayi harus mencuri sejumlah jasad yang telah ditentukan jumlahnya sebagai salah satu syarat pesugihan tuyul. "Biasanya telah ditentukan jumlah jasadnya berapa, apa saja bagian tubuh yang diperlukan," tambah paranormal yang mengaku pernah menyantet Presiden Amerika George Bush itu.
Ki Gendeng juga mengatakan kemungkinan polisi akan dapat mengungkap kasus perusakan kuburan dan pencurian mayat bayi di Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, dalam dua tiga bulan ke depan. "Sekarang mungkin tidak akan terungkap, saya jamin dan berharap dua tiga bulan lagi polisi akan mengetahui siapa pelaku pencurian mayat bayi," papar Ki Gendeng.
Sebelumnya diberitakan, terdapat sekitar 24 kuburan anak dan bayi yang rusak di wilayah Kecamatan Sedati, Sidoarjo. Empat jasad anak di kuburan yang dirusak itu dinyatakan hilang. Kuburan yang dirusak tersebar di pemakaman umum Bonosari, Alas Tipis, Semampir dan pemakaman Griya Pabean.
(baw/baw)(99ratiz.blogspot.com)
Antisipasi Pencurian Jasad Bayi
Makam Dibongkar Bertambah
Maraknya pencurian jasad bayi dengan cara membongkar makam di Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo mulai membuat Polisi dan warga kerepotan. Untuk menghentikan aksi ini, warga dari 16 desa se-Kecamatan Sedati sepakat menggelar ronda malam secara bergantian.
Jaga malam itu dilakukan warga di sekitar lokasi makam desa masing-masing, mulai Rabu (16/2) malam hingga Kamis (17/2) dinihari. Mereka melekan (berjaga) mulai pukul 21.00 WIB hingga menjelang pukul 03.00 WIB dini hari.
Kegiatan ronda malam, menurut Kepala Desa Pabean, Subandi, serentak dilakukan setelah masing-masing perangkat desa diminta membantu aparat Polisi dalam pertemuan di Kanto Kecamatan, Rabu (16/2) lalu. Selain menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Upaya ini juga untuk mengantisipasi agar pembongkaran makam bayi tidak terulang lagi.
"Ronda malam ini juga dilakukan warga di sini (Desa Pabean,red). Tadi malam saya baru masuk rumah pukul 02.00 WIB," tuturnya.
Subandi mengaku, tidak mengetahui berapa jumlah total makam yang dijaga warga. Hanya saja, khusus di Desa Pabean, ada delapan makam yang jadi pantauan warga saat ronda malam.
Kedelapan makam itu di antaranya milik warga Dusun Bonosari, Dusun Alas Tipis, Perum Griya Pabean, Perum Merpati Kehutanan, Dusun Deres, Dusun Payam, dan Desa Pabean.
Ia menyebut, saat ronda malam dilakukan, ada dua warga yang khusus bertugas memantau makam. Kedua warga ini berada tidak jauh dari lingkungan makam.
Sementara, warga yang lainnya bersiaga di sejumlah titik jalan perkampungan desa tersebut.
"Hingga pagi hari kemarin, kami belum menemukan sesuatu yang mencurigakan," tandasnya.
Selain warga 16 desa yang ada di Sedati, ia menyebutkan ada sekitar 50 personel Polisi yang diturunkan untuk membaur dengan warga. Mereka berasal dari Polsek Sedati dan Polres Sidoarjo.
Keterangan Tambahan :
Kamis, 17/02/2011 16:34:22 WIB
Ki Gendeng : Mayat Bayi yang Dicuri akan Dijadikan Tuyul
Bayu Adi Wicaksono
Salah satu paranormal Indonesia, Ki Gendeng Pamungkas memastikan pelaku pencurian jasad bayi akan memanfaatkan roh dan jasad yang telah dicurinya untuk dijadikan tuyul. Benarkah dugaan dia?
"Pelaku pencuri jasad anak dan bayi itu adalah penganut ilmu hitam. Jasad anak dan bayi akan diambil rohnya untuk dijadikan tuyul sebagai pesugihan," jelas Ki Gendeng Pamungkas saat berbincang dengan www.today.co.id, Kamis (17/2/2011).
Menurut Ki Gendeng, pelaku pencuri jasad bayi harus mencuri sejumlah jasad yang telah ditentukan jumlahnya sebagai salah satu syarat pesugihan tuyul. "Biasanya telah ditentukan jumlah jasadnya berapa, apa saja bagian tubuh yang diperlukan," tambah paranormal yang mengaku pernah menyantet Presiden Amerika George Bush itu.
Ki Gendeng juga mengatakan kemungkinan polisi akan dapat mengungkap kasus perusakan kuburan dan pencurian mayat bayi di Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, dalam dua tiga bulan ke depan. "Sekarang mungkin tidak akan terungkap, saya jamin dan berharap dua tiga bulan lagi polisi akan mengetahui siapa pelaku pencurian mayat bayi," papar Ki Gendeng.
Sebelumnya diberitakan, terdapat sekitar 24 kuburan anak dan bayi yang rusak di wilayah Kecamatan Sedati, Sidoarjo. Empat jasad anak di kuburan yang dirusak itu dinyatakan hilang. Kuburan yang dirusak tersebar di pemakaman umum Bonosari, Alas Tipis, Semampir dan pemakaman Griya Pabean.
(baw/baw)(99ratiz.blogspot.com)