Kisah UMMU MA'BAD

Kisah Ummu Ma'bad yang masyhur adalah dari sebuah hadits yang diriwayatkan olehnya bahwa Rasulullah suatu ketika melewati Ummu Ma'bad, dan meminta susu atau akan membeli daging darinya, waktu kehabisan perbekalan dan air minum dan tidak mendapati sesuatu apapun. Maka beliau pun melihat seekor kambing dekat sebuah kemah yang terbuka, kambing itu adalah yang paling kurus. Maka Rasulullah pun bertanya kepada Ummu ma'bad, "Apakah kambing yang engkau memiliki itu bisa mengeluarkan susu?"
Ummu Ma'bad menjawab, "Kambing itu adalah kambing yang paling kurus."
Rasulullah bertanya, "Apakah engkau mengizinkan aku untuk mengambil susunya?"
Umu Ma'bad menjawab, "Demi Ayah, engkau, dan Ibuku, kalau engkau melihat kambing itu ada susunya, ya silakan."

Maka Rasulullah pun mendatangi kambing tersebut dan memegang susu kambing tersebut serta memerahnya, maka keluarlah air susunya, dan kambing itu pun memamah biak (kambing mengunyah ulang makanan yang sudah dimakannya, dari perut dikeluarkan lagi ke mulut dan dihaluskan).

Maka Rasulullah pun meminta disediakan bejana, dan ternyata dengan asir susu kambing tersebut bisa membuat kenyang sekelompok rombongan, kemudian Rasulullah memerah lagi dan satu kaum juga meminumnya, kemudian orang-orang pada melihatnya dan mereka pun minum juga, kemudian Rasulullah memerah lagi setelah semua meminumnya dan meninggalkannya sebagai persediaan untuk Ummu Ma'bad. Maka Rasulullah beserta rombongan pun pergi.

Kemudian datang Abu Ma'bad, dan ketika melihat ada susu, ia pun bertanya, "Apa ini wahai Ummu Ma'bad? Engkau dapatkan ini dari mana, dan padahal kambing kita belum pernah kawin, tidak memiliki susu."

Ummu Ma'bad menjawab, "Tidak, demi Allah, tapi tadi baru saja lewat kesini seorang laki-laki yang penuh berkah."

Abu Ma'bad bertanya, "Coba, terangkan bagaimana laki-laki itu."
Maka Ummu Ma'bad pun menjelaskan ciri-ciri laki-laki itu. Dan ternyata itu adalah Rasulullah pada salah satu perjalanan hijrahnya dari Mekkah ke Madinah.

Sumber: Min Mu'jizatin Nabiy shallalahu 'alaihi wa sallam karya Syaikh Abdul Aziz Al-Muhammad al-Salman (Salah seorang murid senior Syaikh Muhammad ibn Shalih Al-Utsaimin)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel